Tahun 1980an sampai awal 2000an Desa Sriombo terkenal dengan penghasil kelapa di Kecamatan Lasem. Dahulu pemilik ladang di Dukuh Logading sangat bergantung penjualan kelapa. Dari hasil penjualan kelapa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti belanja sehari-hari dan membayar sekolah anak.
Banyak orang dari desa lain berbondong-bondong untuk datang ke Sriombo ketika musim lebaran ketupat (kupatan) untuk membeli Janur, bahkan tidak jarang dari daerah Juwana . Nelayan dari Bonang,Binangun, Kragan, dan Sarang pun banyak yang membeli blarak (daun kelapa) untuk alat membantu menangkap ikan.
Tetapi ketika memasuki tahun 2005, pohon kelapa rusak dan mati oleh hewan serangga yang dalam bahasa Jawa disebut Kuwawung (Kumbang Tanduk). Dan di tegalan/ladang Desa Sriombo tidak ada pohon kelapa yang tersisa.
Salah satu orang yang memiliki pohon kelapa waktu dahulu adalah Mbah Sari. Nenek berusia 87 tahun ini memiliki ratusan pohon kelapa ketika itu. Dan menuturkan dari penjualan kelapa dahulu dapat digunakan untuk membantu untuk membeli kebutuhan sehari-hari. " Jaman mbiyen ning Logading akeh wit Klapa, Sampek wong Juwana, Sarang,Kragan, Bonang,Binangun ya do tuku blarak ning kene. Asile isa nggo tuku blanja, ana sing dienggo nyekolahke anak. Sampek-sampek kelapa Sriombo terkenal ning Pasar Lasem tapi saiki wis entek gara-gara Kuwawung (Dahulu Dukuh Logading banyak sekali pohon kelapa, sampai orang Juwana,Sarang, Kragan,Bonang, Binangun ada yang membeli daun kelapa untuk menangkap ikan. Dan hasil dari penjualan kelapa dapat digunakan untuk belanja,menyekolahkan anak, tetapi sekarang habis dimakan hama Kumbang Tanduk) ".
