Ketoprak adalah suatu budaya khas Jawa Tengah. Memang banyak sekali grup ketoprak dewasa di Kabupaten Rembang dan Pati. Tetapi ini berbeda yang ada di Sriombo, ini adalah grup ketoprak cilik yang bernama Cahyo Taruno. Grup ketoprak yang anggotanya dari siswa SD-SMA yang pernah ada pada tahun 2011-2013. Dan ketoprak cilik ini pernah 6 kali tampil diantaranya di Sriombo 4 kali, Dk. Gembris - Desa Jolotundo, dan Desa Dorokandang. Sesunggunya banyak tawaran u tu tampil di daerah-daerah lain, tetapi terbentur masalah waktu tampil paginya masuk sekolah anak-anak sering mengantuk sehingga sering menolak untuk tampil diberbagai tawaran.
Memang sulit untuk melatih serta mengumpulkan anak-anak untuk berlatih peran apalagi ketoprak yang memakai basa krama (bahasa jawa halus). Banyak kendala ketika itu yakni tidak memiliki gamelan sendiri, tidak memiliki gamelan sendiri. Tetapi dengan tekad yang kuat dari pengurus Ketoprak cilik tersebut, maka hal tersebut tidak menjadi kendala berarti. Ketika itu panggung menyewa di Sale dan di Ketanggi Rembang. Sedangkan gamelannya menyewa di Dhalang ki Gondrong ataupun menyewa di Sale dan Ketanggi.
Ketoprak Cilik Cahyo taruno Sriombo di tahun 2013 sudah tampil dengan 4 lakon yakni: Joko Kendhil, Sri huning Mustiko Tuban, Purnomo Gantung (Pelor Wojo), dan Gugure Minak Djinggo (Damar Wulan Ngratu). Bisa dikatakan luar biasa karena walaupun anak-anak tetapi dengan adanya ketoprak Cahyo taruno ini mampu menghibur semua orang. Pembuat naskah sekaligus Penabuh gamelan bapak Suparlan menyayangkan aset berharga yang telah hilang karena tidak banyak daerah yang memiliki anak-anak bertalenta seperti di sriombo, tetapi karena keterbatasan biaya ketiku itu dengan berat hati grup/paguyuban ketoprak cilik itu harus bubar.
Pemerintah Desa Sriombo pun berharap Ketprak Cilik Cahyo Taruno dapat berdiri lagi, sehingga dapat melestarikan budaya jawa, dan dapat menghibur warga Sriombo, dan masyarakat Lasem, bahkan Kabupaten Rembang pada umumnya. Dan pada tahub 2019 ini Pemerintah Desa mendapat bantuan satu set ganelan yang harapannya mampu menggerakkan semangat dan akhirnya Cahyo Taruno dapat eksis kembali.